Jumat, 05 Desember 2014

KEAMANAN SISTEM INFORMASI






Aspek keamanan informasi adalah aspek-aspek yang dilingkupi dan melingkupi keamanan informasi dalam sebuah sistem informasi. Aspek-aspek ini adalah :
  • Privasi/kerahasiaan, menjaga kerahasiaan informasi dari semua pihak, kecuali yang memiliki kewenangan
  • Integritas, meyakinkan bahwa data tidak mengalami perubahan oleh yang tidak berhak atau oleh suatu hal lain yang tidak diketahui (misalnya buruknya transmisi data)
  • Otentikasi/identifikasi, pengecekan terhadap identitas suatu entitas, bisa berupa orang, kartu kredit atau mesin
  • Tanda tangan, mengesahkan suatu informasi menjadi satu kesatuan di bawah suatu otoritas
  • Otorisasi, pemberian hak/kewenangan kepada entitas lain di dalam sistem
  • Validasi, pengecekan keabsahan suatu otorisasi
  • Kontrol akses, pembatasan akses terhadap entitas di dalam sistem
  • Sertifikasi, pengesahan/pemberian kuasa suatu informasi kepada entitas yang tepercaya
  • Pencatatan waktu, mencatat waktu pembuatan atau keberadaan suatu informasi di dalam sistem
  • Persaksian, memverifikasi pembuatan dan keberadaan suatu informasi di dalam sistem bukan oleh pembuatnya
  • Tanda terima, pemberitahuan bahwa informasi telah diterima
  • Konfirmasi, pemberitahuan bahwa suatu layanan informasi telah tersedia
  • Kepemilikan, menyediakan suatu entitas dengan sah untuk menggunakan atau mengirimkan kepada pihak lain
  • Anonimitas, menyamarkan identitas dari entitas terkait dalam suatu proses transaksi
  • Nirpenyangkalan, mencegah penyangkalan dari suatu entitas atas kesepakatan atau perbuatan yang sudah dibuat
  • Penarikan, penarikan kembali suatu sertifikat atau otoritas.


SISTEM KEAMANAN INFORMASI

Etika dalam SI dibahas pertama kali oleh Richard Mason (1986), yang mencakup:
1.      PRIVASI menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Kasus:
Ø  Junk mail
Ø  Manajer pemasaran mengamati e-mail bawahannya
Ø  Penjualan data akademis
2.      AKURASI terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang menggangu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
Kasus:
Ø  Terhapusnya nomor keamanan sosial yang dialami oleh Edna Rismeller (Alter, 2002, hal. 292)
Ø  Kasus kesalahan pendeteksi misil Amerika Serikat
3.        PROPERTI 
Perlindungan terhadap hak PROPERTI yang sedang digalakkan saat ini yaitu yang dikenal dengan sebutan HAKI (hak atas kekayaan intelektual). 
HAKI biasa diatur melalui hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya. Hak seperti ini mudah untuk didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masa hidup penciptanya plus 70 tahun.
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapatkan karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun. Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserahkan pada orang lain atau dijual.
4.        AKSES 
Fokus dari masalah AKSES adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi diharapkan malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.

KEAMANAN SISTEM INFORMASI 

1.      Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala kerusakan sistem. 
2.        Ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi dua macam: ancaman aktif dan ancaman pasif. Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap computer, sedangkan Ancaman pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia, dan bencana alam.
3.        Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap sistem berbasis komputer ada 6 macam (Bodnar dan Hopwood, 1993), yaitu : 
Ø  Pemanipulasian masukan
Ø  Penggantian program, Penggantian berkas secara langsung
Ø  Pencurian data
Ø  Sabotase
Ø  Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi

Berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan hacking :
Ø  Denial of Service
Teknik ini dilaksanakan dengan cara membuat permintaan yang sangat banyak terhadap suatu situs sehingga sistem menjadi macet dan kemudian dengan mencari kelemahan pada sistem si pelaku melakukan serangan terhadap sistem. 
Ø  Sniffer
Teknik ini diimplementasikan dengan membuat program yang dapat melacak paket data seseorang ketika paket tersebut melintasi Internet, menangkap password atau menangkap isinya.
Ø  Spoofing
Melakukan pemalsuan alamat e-mail atau Web dengan tujuan untuk menjebak pemakai agar memasukkan informasi yang penting seperti password atau nomor kartu kredit.
Ø  Penggunaan Kode yang Jahat:
·         Virus
·         Cacing (worm)
·         Bom waktu
·         Kuda Trojan

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI 

Untuk menjaga keamanan sistem informasi diperlukan pengendalian terhadap sistem informasi mencakup:
Ø  Kontrol administratif
Ø  Kontrol pengembangan dan pemeliharaan sistem
Ø  Kontrol operasi
Ø  Proteksi terhadap pusat data secara fisik
Ø  Kontrol perangkat keras
Ø  Kontrol terhadap akses komputer
Ø  Kontrol terhadap akses informasi
Ø  Kontrol terhadap perlindungan terakhir
Ø  Kontrol aplikasi

KONTROL ADMINISTRATIF

Mempublikasikan kebijakan kontrol yang membuat semua pengendalian sistem informasi dapat dilaksanakan dengan jelas dan serius oleh semua pihak dalam organisasi. Prosedur yang bersifat formal dan standar pengoperasian disosialisasikan dan dilaksanakan dengan tegas. Termasuk dalam hal ini adalah proses pengembangan sistem, prosedur untuk backup, pemulihan data, dan manajemen pengarsipan data. Perekrutan pegawai secara berhati-hati, yang diikuti dengan orientasi, pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan kontrol terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem melibatkan auditor sistem, dari masa pengembangan hingga pemeliharaan sistem, untuk memastikan bahwa sistem benar-benar terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai sistem aplikasi dilengkapi dengan audit trail sehingga kronologi transaksi mudah untuk ditelusuri.

KONTROL OPERASI 

Tujuan agar sistem beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, yang termasuk dalam hal ini adalah :
Ø  Pembatasan akses terhadap pusat data
Ø  Kontrol terhadap personel pengoperasi 
Ø  Kontrol terhadap peralatan (terhadap kegagalan)
Ø  Kontrol terhadap penyimpan arsip
Ø  Pengendalian terhadap virus

PERLINDUNGAN FISIK TERHADAP PUSAT DATA 

Faktor lingkungan yang menyangkut suhu, kebersihan, kelembaban udara, bahaya banjir, dan keamanan fisik ruangan perlu diperhatikan dengan benar. Untuk mengantisipasi kegagalan sumber daya listrik, biasa digunakan UPS dan mungkin juga penyediaan generator.

KONTROL PERANGKAT KERAS 

Untuk mengantisipasi kegagalan sistem komputer, terkadang organisasi menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan). Toleransi terhadap kegagalan pada penyimpan eksternal antara lain dilakukan melalui disk mirroring atau disk shadowing, yang menggunakan teknik dengan menulis seluruh data ke dua disk secara paralel.

KONTROL AKSES TERHADAP SISTEM KOMPUTER

Setiap pemakai sistem diberi otorisasi yang berbeda-beda. Setiap pemakai dilengkapi dengan nama pemakai dan password. Penggunaan teknologi yang lebih canggih menggunakan sifat-sifat biologis manusia yang bersifat unik, seperti sidik jari dan retina mata, sebagai kunci untuk mengakses system.

Pengertian keamanan sistem informasi/keamanan komputer:
Ø  John D. Howard, Computer Security is preventing attackers from achieving objectives through unauthorized access or unauthorized use of computers and networks.
Ø  G. J. Simons, keamanan sistem informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Ø  Wikipedia, keamanan komputer atau sering diistilahkan keamanan sistem informasi adalah cabang dari teknologi komputer yang diterapkan untuk komputer dan jaringan. Tujuan keamanan komputer meliputi perlindungan informasi dan properti dari pencurian, kerusakan, atau bencana alam, sehingga memungkinkan informasi dan aset informasi tetap diakses dan produktif bagi penggunanya. Istilah keamanan sistem informasi merujuk pada proses dan mekanisme kolektif terhadap informasi yang sensitif dan berharga serta pelayann publikasi yang terlindungi dari gangguan atau kerusakan akibat aktivitas yang tidak sah, akses individu yang tidak bisa dipercaya dan kejadian tidak terencana.

Tujuan keamanan sistem informasi
Ø  penjaminan INTEGRITAS informasi.
Ø  pengamanan KERAHASIAN data.
Ø  pemastian KESIAGAAN sistem informasi.
Ø  pemastian MEMENUHI peraturan, hukum, dan bakuan yang berlaku.

Kelemahan
Kelemahan menggambarkan seberapa kuat sistem keamanan suatu jaringan komputer terhadap jaringan komputer yang lain dan kemungkinan bagi seseorang untuk mendapat akses illegal ke dalamnya. Risiko apa yang bakal dihadapi bila seseorang berhasil membobol sistem keamanan suatu jaringan komputer? Tentu saja perhatian yang harus dicurahkan terhadap sambungan Point to Point Protocol secara dinamis dari rumah akan berbeda dengan perhatian yang harus dicurahkan terhadap suatu perusahaan yang tersambung ke internet atau jaringan komputer besar yang lain. Seberapa besar waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali data yang rusak atau hilang? Suatu investasi untuk pencegahan akan dapat memakan waktu sepuluh kali lebih cepat dari pada waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali data yang hilang atau rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar